
Kedengkian itu juga seperti makanan asin yang senantiasa merapuhkan tulang. Kedengkian itu juga seperti penyakit kronis yang selalu menggerogoti tubuh pelan-pelan hingga rusak dan membusuk. Ada ungkapan "Tak ada yang menyenangkan dari seorang pendengki, karena ia akan selalu menjadi musuh dalam selimut".
Seorang pendengki, ibarat orang yang menyalakan pemanggang roti, lalu setelah panas ia menceburkan dirinya sendiri ke dalam pemanggang itu. Keresahan, kecemasan dan kegelisahan hidup merupakan penyakit-penyakit yang dilahirkan oleh sifat dengki untuk mengakhiri ketentraman, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Bencana besar yang menimpa seorang pendengki adalah di karenakan ia selalu melawan qadha'(ketentuan Allah), menuduh Allah tidak adil dalam dalam kebijakan-Nya, melecehkan syariat dan selalu menyeleweng dari ajaran-ajaran yang di sampaikan oleh Rasulullah.
Sungguh, kedengkian itu merupakan penyakit yang tidak bakal mendatangkan pahala dan juga bukan cobaan yang akan mendatangkan balasan baik dari Allah bagi para pelakunya. Seorang pendengki akan selalu panas ketika orang lain mendapatkan kenikmatan dan kelebihan. Dan itu akan berlanjut sampai ia mati atau kadang sampai kenikmatan orang lain tadi sudah tidak ada lagi.
Sungguh, peringatkan diri kita agar jangan sekali-kali mencoba untuk memiliki rasa dengki. Berlindunglah kepada Allah agar tidak bergaul dengan seorang pendengki, karena Dia-lah yang selalu mengawasi kita!
Saya berusaha mencegah diri pribadi saya dan juga anda agar tidak mengidap penyakit dengki. Ini merupakan wujud kasih sayang saya terhadap diri saya sendiri dan terhadap anda sebelum dapat mencurahkan kasih sayang kepada orang lain.