Jangan Latah!

share on facebook

Jangan mudah mengenakan dan meniru-niru ciri kepribadian umat lain. Karena itu akan menjadi petaka tak mudah reda bagimu. Orang-orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya, kemampuannya, dan kondisinya sendiri kebanyakan akan meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang di sebut dengan latah, mengada-ada, berpura-pura, dan membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya sendiri.

Anda merupakan sesuatu yang lain daripada yang lain. Tak ada seorangpun yang meyerupai anda dalam catatan sejarah kehidupan ini. Belum pernah ada seorang pun yang di ciptakan sama dengan anda dan tidak akan pernah ada orang yang akan serupa dengan anda di kemudian hari.

Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter anda sendiri.

" Sungguh, tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing)."
                                                                                          (QS. Al-Baqarah: 60)

" Dan, bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepada-Nya. Maka, berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan."
                                                                                        (QS. Al-Baqarah: 148)

Hiduplah sebagaimana anda di ciptakan, jangan mengubah suara, mengganti intonasinya, dan jangan pula merubah cara berjalan anda! Tuntunlah diri anda dengan wahyu Ilahi, tetapi juga jangan melupakan kondisi anda dan membunuh kemerdekaan anda sendiri.

Anda memiliki corak dan warna sendiri, sebab anda diciptakan demikian adanya. Maka jangan pernah latah dengan meniru-niru orang lain.

Umat manusia dengan berbagai macam tabiat dan wataknya, seperti alam tumbuhan; ada yang manis dan asam, dan ada yang panjang dan pendek. Dan Seperti itulah seharusnya umat manusia. Jika anda seperti pisang, anda tak perlu mengubah diri menjadi jambu, sebab harga dan keindahan anda akan tampak jika anda menjadi pisang.

Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa dan kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Karena itu, jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kebesaran-Nya.


(sumber La Tahzan/Dr. Aidh al-qarni)

No comments:

Post a Comment