Yang Lalu Biar Berlalu

share on facebook

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh semangat tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berfikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah di lihat kembali. Atau di letakkan di ruang gelap yang tak tembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu dan silam. Selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu. Apakah anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit? Ingatlah, keterikatan anda dengan masa lalu, keresahan anda atas apa yang telah terjadi padanya, kebakaran emosi jiwa anda oleh api panasnya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semagat dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam Al-Quran, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, ALLAH selalu mengatakan, " Itu adalah umat yang lalu." Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung atau orang yang menggergaji serbuk kayu. 

Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang, Pasalnya, angin akan selalu berhembus de depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka dari itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!


(sumber La Tahzan/Dr. Aidh al-qarni)

No comments:

Post a Comment