Jangan Mengharap "Terima Kasih"

share on facebook

Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan menganugerahkan rejeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi anda dengan sangat keji dan membenci anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena anda telah berbuat baik kepada mereka.

" Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. "    (QS. At-Taubah: 74)

Coba buka kembali kenyataan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam cerita, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela tidak makan asal anaknya kenyang dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa yang terjadi, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. Ia tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak dan durhaka terhadap orang tuanya.

Karena itu, siapa saja yang kebaikannya di abaikan dan di lecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat yang perbendaharaan-Nya tidak pernah habis. Ajakan ini hanya ingin agar anda tak goyah dan terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kabaikan yang telah anda perbuat. Dan janganlah anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah.

Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dikatakan:

" Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan."         (QS. Yunus: 12)

Anda tak perlu terkejut manakala menghadiahkan pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada anda. Dan tak usah kaget, bila orang yang anda beri tongkat untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan anda.




(sumber La Tahzan/Dr. Aidh al-qarni)

No comments:

Post a Comment